Setiap tahun, pada hari Senin pertama di bulan Oktober, dunia memperingati Hari Habitat Dunia. Di hari tersebut, seluruh penduduk dunia diingatkan bahwa masa depan habitat atau lingkungan tempat tinggal manusia merupakan tanggung jawab bersama. Penduduk dunia juga diajak untuk melakukan refleksi mengenai kualitas permukiman dan upaya pemenuhan hak semua orang atas tempat tinggal yang layak.

Hari Habitat Dunia ditetapkan oleh PBB melalui Resolusi 40/202 pada tahun 1985 dan pertama kali diperingati pada tahun 1986 dengan tema “Tempat Bernaung adalah Hakku” (“Shelter is My Right”). Hari Habitat Dunia mengusung tema yang berbeda setiap tahunnya, dalam rangka mempromosikan kebijakan-kebijakan pembangunan berkelanjutan yang mendukung upaya penyediaan tempat tinggal yang layak bagi semua orang. Tema-tema yang diangkat mencakup masalah permukiman dunia, antara lain perumahan yang inklusif dan layanan sosial; lingkungan tempat tinggal yang aman dan sehat untuk semua orang, khususnya untuk anak-anak, wanita, orang tua dan difabel; transportasi dan energi yang terjangkau dan berkelanjutan; peningkatan kualitas, perlindungan, dan perbaikan ruang terbuka hijau di perkotaan; dan pengelolaan sampah yang lebih baik.

Tahun ini, Hari Habitat Dunia jatuh pada tanggal 2 Oktober 2017. Tema yang dijadikan fokus adalah “Kebijakan Perumahan: Rumah yang Terjangkau” (Housing Policies: Affordable Homes). Ketersediaan rumah yang terjangkau merupakan aspek penting dalam mewujudkan kota yang inklusif, sebagai salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh PBB melalui Sustainable Development Goals (SDGs).

Menurut PBB, lebih dari 1.6 milyar orang tinggal di rumah yang tidak layak, dengan 1 milyar orang tinggal di kawasan kumuh dan permukiman informal. Di Hari Habitat Dunia tahun ini, PBB menekankan pentingnya penyediaan perumahan bagi masyarakat yang paling miskin dan paling rentan, serta peran kebijakan perumahan yang sehat dalam mengatasi tantangan-tantangan yang berhubungan dengan perubahan iklim, penggunaan energi, mobilitas dan ketahanan perkotaan. Apabila isu perumahan dapat diintegrasikan dengan baik ke dalam kebijakan nasional, hal tersebut dapat mendukung upaya pemberantasan kemiskinan, peningkatan kesehatan dan perluasan kesempatan kerja.

 

Sumber:

unhabitat.org

urbanoctober.org

uclg.org

sdg.iisd.org