Permasalahan defisit kebutuhan rumah (backlog), bukan hanya permasalahan penyediaan rumah oleh pemerintah saja, namun juga berhubungan dengan daya beli rumah oleh masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah (MBR).

Permasalahan daya beli rumah ini menjadi hal yang cukup siqnifikan, dimana tanpa adanya daya beli ini masyarakat tidak mampu menjangkau hunian yang layak bagi mereka. Pemerintah telah melakukan beberapa upaya dalam menjaga daya beli rumah oleh masyarakat berpenghasilan rendah, antara lain  :

  • Harga perumahan bagi MBR dikontrol oleh pemerintah bukan pasar

“Harga rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah tidak diserahkan ke mekanisme pasar akan tetapi dikontrol oleh pemerintah,” jelas Maurin Sitorus selaku Dirjen Pembiayaan Perumahan, Kementerian PUPR. Seperti yang telah dilaksanakan oleh pemerintah bahwa dalam program subsidi silang pemerintah yang menetapkan harga bagi masyarakat MBR.

  • Pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Dengan adanya pembebasan PPN kelompok MBR merasa cukup teringankan bebannya, karena besaran PPN untuk rumah susun maupun rumah tapak mencapai 10%.

  • Meningkatkan sinergi antara pemerintah, pengembang dan perbankan

“Pemerintah juga selalu mendorong dan menghimbau pengembang untuk menekan profitnya atau menurunkan profit marjin khususnya dalam pembangunan rumah bersubsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah,” ujar Maurin.

Beberapa pengembang di daerah, sudah mulai melakukan hal tersebut untuk menyikapi daya beli yang menurun akibat pandemi Covid-19, salah satunya pengembang di Provinsi Kalimantan Barat. Program menarik yang ditawarkan berupa diskon 10-12%, gratis Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), gratis angsuran minimal sebulan (Republika, 29 September 2020).

Terkait dengan peningkatan daya beli masyarakat terhadap rumah layak huni, harapannya pemerintah benar-benar berupaya maksimal dalam mensiasati kondisi yang ada, dan mampu untuk menyatukan para stakeholder pembangunan perumahan (pemerintah, pengembang, perbankan dan masyarakat) guna menyusun strategi pengadaan yang lebih efektif dan efisien. Harapannya daya beli rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah akan senantiasa terjaga.