Training of trainers (ToT) merupakan kegiatan masterplan desa yang diselenggarakan oleh Yayasan Caritra (HRC). Pada ToT batch ke-9 kali ini dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal Selasa, 22 Juni 2021 hingga tanggal Kamis, 24 Juni 2021 di Gedung Abhiseka, Yogyakarta dengan lokasi studi lapangan yang berada di Desa Serut, Bantul. TOT ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada peserta berupa pembuatan masterplan desa melalui simulasi mulai tahap awal yaitu identifikasi potensi dan masalah desa, penyusunan program masa depan desa, hingga merumuskan visi masa depan desa.

Selain simulasi, peserta juga dibekali dengan materi-materi yang berkaitan dengan perencanaan dan pengembangan desa seperti investasi desa yang berkelanjutan, cara-cara mewujudkan desa yang berkelanjutan dan inklusif, branding dan promosi desa, dan sebagainya. Demi menambah pengalaman disamping teori yang diberikan, para peserta juga melakukan studi lapangan untuk mengetahui kondisi dan perencanaan desa dalam wujud yang nyata.

Salah satu hal yang menarik dari TOT ini adalah mengenai materi ke-1 di hari pertama yang merupakan materi utama pembuka pada TOT batch ke-9 ini. Materi utama pembuka berjudul “Investasi Desa berkelanjutan” yang  dibawakan oleh narasumber Ibu Endah Dwi Fardhani, ST. Materi yang dibawakan ini cocok untuk pembuka materi karena memberikan gambaran nyata antara penataan ruang desa yang ditata dengan yang tidak ditata, sehingga membuka pandangan para peserta mengenai pentingnya intervensi berupa investasi terhadap desa.

Investasi tersebut dapat dilakukan dengan membuat masterplan desa. Masterplan Desa sebagai pedoman pembangunan suatu desa. Sebelumnya dalam materi ini juga dijelaskan mengenai tantangan dan problematika yang terjadi secara umum di desa seperti tantangan kebutuhan pangan, permasalahan SDM (Sumber Daya Manusia) desa, tantangan kebencanaan, permasalahan degadrasi lingkungan desa, dan sebagainya. Semua tantangan itu dapat diminimalisir dampak buruknya oleh investasi desa berupa masterplan desa. Masterplan desa mencakup seluruh kebutuhan pembangunan dan penataan ruang desa yang berorientasi kepada masa depan yang didasari oleh tantangan dan problematika yang terjadi.

Selain didasari oleh tantangan dan permasalahan yang terjadi, dijelaskan juga bahwa masterplan desa juga dapat mengacu kepada potensi serta cita-cita masa depan yang ingin diwujudkan di desa. Secara umum, desa di Indonesia memiliki potensi berupa mayoritas masyarakatnya bekerja di sektor agraris, luas wilayah desa di Indonesia mencakup 90% luas dari total daratan, menjunjung tinggi nilai gotong royong dan sebagainya. Potensi-potensi tersebut dapat dijadikan modal awal dalam penyusunan masterplan desa demi mewujudkan cita-cita desa yang diinginkan.

Investasi dalam bentuk masterplan desa, diharapkan menyelesaikan permasalahan di desa secara tepat sasaran dan membangun secara berkelanjutan, Dengan perencanaan ini, desa memiliki arah yang terencana dengan melibatkan berbagai komunitas warga. Demi menjaga aspek yang berkelanjutan maka diperlukan pembuatan program yang mencakup berbagai jenjang mulai dari program jangka pendek, jangka menengah, hingga jangka panjang yang dipantau dengan evaluasi dan monitoring berkala.

Dengan adanya pelatihan ini, peserta mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat mengenai proses pembentukan Masterplan Desa dan memberikan semangat kepada desa-desa lainnya di Indonesia dalam rangka pembangunan dan pengembangan desa yang berkelanjutan. Menyelesaikan masalah di desa secara holistik melalui perencanaan yang tepat sasaran, akan menyelamatkan masa depan anak cucu kita yang akan tinggal di desa. (AW)