Air yang jernih, bersih, tidak berbau dan tidak berwarna tentunya menjadi standar masyarakat dalam mengkonsumsi air dan juga menjadi standar untuk kegiatan wisata air seperti pemandian dan kolam renang. Semakin jernihnya air di suatu pemandian atau kolam renang akan membuat daya tarik masyarakat semakin tinggi untuk berwisata ke pemandian atau kolam renang tersebut.
Adanya objek wisata Pemandian Rawen di Kabupaten Barito Selatan seakan menepis semua paradigma di atas. Mengapa? Karena Pemandian Rawen ini memiliki air yang berwarna merah layaknya warna darah.
Objek wisata Pemandian Rawen berada di Desa Sanggu, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah. Berbeda dengan objek wisata pemandian yang sering kita temui, Pemandian Rawen memiliki air yang berwarna merah. Namun, karena air yang berwarna merah itulah yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan.
Berdasarkan penuturan salah satu penjaga objek wisata Pemandian Rawen, air yang berwarna merah ini bukan kotor atau tercemar, tapi warna merah ini diakibatkan oleh getah yang dihasilkan pepohonan yang ada disekitar kolam ditambah lagi tanah di Kabupaten Barito Selatan ini khususnya di daerah Buntok Kota merupakan tanah gambut yang membuat air yang mengalir ke sungai berwarna merah.
Selain uniknya sunga yang berwarna merah ini, konon siapa saja yang mandi di Pemandian Rawen kulitnya akan menjadi putih bersih. Maka tidak heran, banyak wisatawan yang antusias untuk datang ke Pemandian Rawen ini, mulai dari anak-anak hingga orang tua.
Antusias wisatawan di Pemandian Rawen
Sumber : https://today.line.me/id/v2/article/KqVNkn
Selain pemandian, objek wisata Pemandian Rawen juga memiliki beberapa satwa yang ditangkarkan seperti landak, burung, dan beberapa primata endemik Pulau Kalimantan.
Landak, Salah Satu Satwa yang ada di Objek Wisata Pemandian Rawen
Sumber : Dokumentasi, 2018
Dengan mengoptimalkan potensi unik desa, akan mendorong pembangunan desa secara berkelanjutan.
Daftar Pustaka
Oketravel. 2021. Uniknya Wisata Pemandian Rawen, Airnya Merah dan Berselimut Mitos. Diakses pada tanggal 9 Maret 2022.
