Kabupaten Indragiri Hilir merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Riau. Kabupaten Indragiri Hilir merupakan kabupaten yang menjadikan perkebunan sebagai basis ekonomi wilayahnya. Kecamatan Enok merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir dengan mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani, baik itu sebagai petani tanaman pangan, petani hortikultura maupun sebagai petani perkebunan, salah satunya perkebunan kelapa yang menjadi sentra perkebunan terbesar di Indonesia.
Perkebunan kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir saat ini mengalami penurunan, dimana luas lahan sekarang sudah berada di bawah 400.000 hektar. Penyebab penurunan luasan tersebut dikarenakan tidak pengelolaannya yang kurang produktif, banyaknya tanaman yang sudah tua dan rusak yang seharusnya diremajakan, banyaknya petani yang beralih ke komoditas sawit dan ada sebagian perkebunan petani yang masuk dalam kawasan hutan sehingga menjadi kendala dalam pelaksanaan program replanting.
Sepanjang tahun 2021, Kabupaten Indragiri Hilir mendapatkan alokasi replanting atau peremajaan tanaman kelapa seluas 200 hektar, 100 hektar merupakan program bantuan dari peremajaan tanaman kelapa lewat APBN, dan 100 hektar bersumber dari APBD. Potensi perkebunan untuk komoditi kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir menjadi yang paling tertinggi di Indonesia dengan luas sekitar 400.000 hektar.
Selama ini hasil perkebunan kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir hanya untuk memenuhi kebutuhan industri olahan air kelapa untuk dibuat menjadi minuman kemasan berskala nasional dan internasional. Namun masyarakat belum memanfaatkan seutuhnya produk turunan dari kelapa yang dapat membantu menambah nilai ekonomis dari produksi perkebunan kelapa.
Ada beberapa faktor dan kondisi yang membuat sulit mengembangkan potensi perkebunan kelapa ini. Beberapa peneliti dan praktisi pengembangan desa melakukan penelitian terkait beberapa faktor diantaranya, rendahnya kreativitas yang hanya menjual kelapa bulat. Etos kerja petani dalam pengelolaan kelapa, pengembangan kelembagaan khusus yang menangani komoditi kelapa sebagai komoditi unggulan Kabupaten Indragiri Hilir, pengembangan peralatan dan teknologi yang digunakan untuk mengolah produk turunan kelapa, serta kerjasama yang dilakukan pemerintah dengan perusahaan pengolahan kelapa juga masih butuh banyak dorongan agar hasilnya dapat optimal bagi kesejahteraan masyarakat petani kelapa.
Pemerintah Indragiri Hilir melalui Dinas Pariwisata ingin mengembangkan potensi tersebut, tidak hanya sebagai penghasil kelapa terbesar di Indonesia namun juga mengembangkan perkebunan kelapa ini sebagai destinasi wisata kelapa yang juga akan menjadi unggulan, sehingga diharapkan mampu membuka pengembangan daerah Indragiri Hilir semakin maju dan dapat mensejahterakan masyarakat.
Pengembangan wisata dapat dilakukan dengan berbagai hal diantaranya berupa wisata minat khusus dengan belajar pemanenan buah kelapa sebagai salah satu atraksi wisata yang ditawarkan atau wisata edukasi, dengan mengajak lingkungan sekolah dari SD hingga perguruan tinggi untuk belajar menanam dan memahami keunggulan serta keunikan pohon kelapa atau bisa juga mengembangkan teknologi untuk pengolahan dan pengelolaan perkebunan kelapa yang bekerja sama dengan Universitas, menjadi satu bagian atraksi wisata yang bisa ditawarkan kepada wisatawan dan masyarakat.
Strategi pengembangan wisata
Perencanaan secara rinci dan komprehensif perlu dilakukan (baik secara spasial maupun programatik) untuk melihat prioritas kegiatan yang akan dilakukan, mulai dari aspek pengembangan konsep wisata, pengembangan atraksi dalam wisata, kemudahan dan keamanan aksesibilitas menuju tempat wisata, fasilitas pendukung wisata, serta peningkatan kapasitas dan pengetahuan masyarakat terkait dengan pengelolaan wisata yang akan dikembangkan. Dengan demikian langkah-langkah tepat yang akan dilakukan akan membentuk wisata berbasis potensi lokal dengan mengedepankan pembangunan manusia, ekonomi dan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan.(INJ/PNG)
Mari membangun Indonesia dari Desa!!