(Studi Kasus Padukuhan Tamanan, Kalurahan Tamanmartani)

 

Saat ini desa telah memasuki era pembaharuan yang memiliki kedudukan strategis dalam pembangunan nasional. Salah satu kunci penting pembangunan desa dalam mendukung pembangunan nasional adalah figur kepemimpinan desa. Hal ini penting karena menentukan bagaimana pembangunan desa akan diarahkan kedepannya.

Kepemimpinan inovatif-progresif merupakan tipe kepemimpinan yang dibutuhkan dalam pembangunan desa sekarang ini. Karakter kepemimpinan model ini berangkat dari kesadaran baru untuk mengelola kekuasaan demi kepentingan masyarakat banyak. Model kepemimpinan ini akan mampu beradaptasi terhadap perubahan, membuka seluas-luasnya ruang partisipasi masyarakat, transparan dan akuntabel. Melalui pola kepemimpinan seperti ini, pemimpin desa akan memperoleh legitimasi yang besar dari masyarakatnya. Legitimasi menjadi kunci dalam menjalankan kepemimpinan desa. Masyarakat akan memberikan kepercayaan, dukungan, dan kewenangan kepada pemimpin desa dalam memimpin, memerintah, dan mewakili suara masyarakatnya.

Pemerintah desa telah diberikan kewenangan atas wilayahnya. Salah satu kewenangan yang dimiliki adalah melakukan pembangunan desa. Tujuan dari pembangunan desa menurut UU No.6/2014 adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia, penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Berhubungan dengan kepemimpinan desa, maka model kepemimpinan inovatif-progresif akan lebih sesuai dijalankan. Proses penyelenggaraan pembangunan desa lebih melibatkan partisipasi masyarakat mulai dari merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pembangunan desa.

Kelurahan Tamanmartani di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman menjadi contoh bagaimana model kepemimpinan inovatif-progresif yang telah berhasil menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. Predikat sebagai Kelurahan Terbaik 1 dalam Evaluasi Perkembangan Desa Tingkat Kabupaten Sleman tahun 2021 menjadi bukti keberhasilan tersebut. Pembangunan desa di Kelurahan Tamanmartani dilakukan dengan memaksimalkan potensi yang ada di setiap padukuhan. Salah satunya ada di Padukuhan Tamanan. Sosok Kepala Dukuh yaitu Bapak Hasto Wibowo telah berhasil membaca potensi yang ada di wilayahnya.

Saat ini Padukuhan Tamanan menjadi destinasi wisata dengan konsep Eduwisata atau wisata edukasi berbasis komunitas. Terdapat lima bidang potensial yang dikembangkan di Padukuhan Tamanan, yaitu pertanian, peternakan, perikanan, budaya, dan UMKM. Pengelolaan lima bidang terebut dilakukan dengan menggandeng stakeholder lain melalui pemberian pelatihan dan pendampingan kapada masyarakat.

Gambar 2 Kegiatan pengolahan Aloevera menjadi Aloeta di KWT Tamanan. Sumber: KWT Sumber Boga Tamanan, 2022

 

Produk UMKM yang menjadi unggulan di Dukuh Tamanan adalah olahan produk dari lidah buaya atau aloevera. Produk tersebut terinspirasi dari hasil studi banding ke Kabupaten Kulon Progo. Produksi lidah buaya di Padukuhan Tamanan yaitu mulai dari perawatan, pemanenan hingga proses pengolahan menjadi produk minuman dilakukan dengan menggandeng Kelompok Wanita Tani (KWT) Sumber Boga Tamanan dan PKK Tamanan. Menurut Ibu Nurul Komariyah selaku Ketua KWT, produk hasil olahan berupa minuman yang diberi nama Aloeta (Aloevera Tamanan) tersebut, sudah di pasarkan ke berbagai wilayah, termasuk ke luar Yogyakarta.

 

Gambar 3 Partisipasi KWT Sumber Boga Tamanan dalam event pameran UMKM. Sumber:  KWT Sumber Boga Tamanan, 2022

 

Untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat di Padukuhan Tamanan, dibentuk Lembaga Usaha Tamanan Sadar Wisata (Lemah Asri). Peran Lemah Asri yaitu untuk membantu memasarkan hasil produk dari KWT Sumber Boga Tamanan. Selain itu, kegiatan yang saat ini sedang dikembangkan adalah pengelolaan wisata edukasi Dukuh Tamanan. Lemah Asri juga berperan dalam menjembatani koordinasi antara lembaga-lembaga yaitu ada di Padukuhan Tamanan.

Gambar 4 Edukasi pertanian di Padukuhan Tamanan kepada mahasiswa. Sumber: BEM KM UGM, 2022

Dalam rangka melestarikan seni dan kebudayaan di Padukuhan Tamanan, dibentuk Sanggar Memen Tri Wiji. Sanggar ini dibentuk sebagai wadah pembelajaran atau “nguri-nguri” budaya Jawa, nembang macapat, dan pembelajaran unggah-ungguh adat Jawa. Anggotanya mulai dari anak-anak, dewasa, hingga ibu-ibu. Selain sebagai wadah belajar budaya Jawa untuk masyarakat Padukuhan Tamanan, sanggar ini juga dikembangkan sebagai destinasi wisata edukasi bagi masyarakat luar.

Gambar 5 Pembacaan Tembang Macapat oleh anak-anak dari Sanggar Memen Tri wiji. Sumber: BEM KM UGM, 2022

 

Gambar 6 Kesenian yang dbawakan oleh Ibu-Ibu PKK Tamanan. Sumber: BEM KM UGM, 2022

 

Berbagai kegiatan yang telah dilakukan hingga saat ini telah menunjukkan hasil yang positif. Peran pemimpin desa yang mampu mendorong kelembagaan desa untuk turut andil meningkatkan kesadaran partisipasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi, wisata, dan pelestarian budaya. Prakarsa yang diambil Kepala Dukuh mampu meningkatkan pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan kerjasama berbagai pihak. Program pelatihan, pendampingan dan kunjungan, mampu membuka kesadaran dan meningkatkan kapasitas masyarakat Padukuhan Tamanan.

Tantangan kedepan bagi pemimpin desa adalah melakukan pemberdayaan desa dengan memunculkan prakarsa masyarakat secara langsung. Selain itu pemimpin desa perlu melakukan kaderisasi dan menyiapkan kader-kader desa yang mampu membuka akses dan meningkatkan partisipasi masyarakat desa. Pentingnya peran kepemimpinan dalam pembangunan desa, mampu menjadi motor penggerak kemajuan desa. (ASM/OBR)

 

 

References

Admin. Persiapan Implementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Diakses pada 24 Januari 2023 dari https://www.bpkp.go.id/puslitbangwas/konten/2473/14.127-Persiapan-Implementasi-UU-No-6-Tahun-2014-Tentang-Desa#:~:text=Pembangunan%20desa%20adalah%20upaya%20peningkatan,manusia%20serta%20penanggulangan%20kemiskinan%20melalui

Ika. (2022). BEM KM UGM Dampingi Masyarakat Tamanmartani Siapkan Eduwisata. Diakses pada 24 Januari 2023 dari https://www.ugm.ac.id/id/berita/23012-bem-km-ugm-dampingi-masyarakat-tamanmartani-siapkan-eduwisata

Mustakim, M. Z. (2015). Kepemimpinan Desa. Diakses pada 24 Januari 2023 dari www.dpr.go.id/dokblog/dokumen/F_20150410_9279.pdf