Rapat darurat Forum Dewan PKP DIY dilakukan untuk mencari solusi bersama dalam mengatasi permasalahan sampah di DIY dengan ditutupnya TPST Piyungan. TPST Piyungan terletak di Dusun Ngablak dan Watugender, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, dan biasa disebut TPA Piyungan. Rapat ini digelar di Studio Caritra pada hari senin 24 Juli 2023 secara offline dan online melalui aplikasi zoom meeting.

Rapat ini dihadiri oleh Dinas PUP ESDM DIY, BAPPEDA, IATPI (Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia) membahas darurat sampah di DIY yang terjadi saat ini dan mencari solusi terbaik untuk mengatasinya. Luqman Hakim dari IATPI DIY, mengatakan bahwa terdapat tiga solusi yang ditawarkan. Pertama, memaksimalkan TPA terdekat yaitu TPA Banyuroto yang berada di Kulonprogo namun karena jaraknya jauh maka ada kelemahan dalam permasalahan biaya pengangkutan yang mahal. Kedua, bersinergi bersama wilayah terdekat yaitu Kabupaten Klaten dengan mengoptimalkan TPS-TPS terdekat. Ketiga, untuk mengatasi permasalahan sampah ini juga dapat mencontoh dari salah satu TPA di DKI Jakarta yaitu Bantar Gebang yang menggunakan metode Landfill Mining yaitu dengan mengoptimalkan zona-zona yang tidak aktif yang dapat digunakan untuk mengatasi hal ini dengan biaya yang tidak terlalu mahal.

Untuk mengatasi permasalahan ini Sri Sultan Hamengkubuwono X menyiapkan lahan Sultan Ground (SG) di Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, akan digunakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sementara. Selain itu, masyarakat dapat  menerapkan gerakan zero anorganik yang sudah dilakukan di Kapanewon Kricak. Hal ini dapat menjadi solusi yang dapat ditawarkan untuk mengurangi sampah karena sudah terbukti mampu mengurangi sampah sebanyak 8 ton. Kuncinya ada pada kesadaran masyarakat dengan memilah sampah dan memanfaatkan sampah yang ada di sekitar kita.

Penutupan sementara TPA Piyungan ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran tentang persampahan. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerjasama dalam mengatasi kondisi darurat ini. Harapannya, kejadian TPA yang overload tidak terjadi lagi karena sistem yang lebih baik. Nantinya, setelah kondisi darurat terlewati, jangan sampai kita kembali abai dengan masalah persampahan. Mari meningkatkan kesadaran akan sampah, mulai dari diri sendiri. (WNI/MBS/UW)