Pada Rabu, 8 November 2023, telah dilaksanakan kegiatan survei lapangan ke Kalurahan Nglanggeran yang berada di Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan survei lapangan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai pengaruh pembangunan Jalan Tawang-Ngalang terhadap masyarakat. Adapun responden yang dituju yakni Pemerintah Kalurahan Nglanggeran serta masyarakat yang terdampak atau bertempat tinggal di sekitar lokasi pembangunan Jalan Tawang-Ngalang. Pengumpulan data dilakukan dalam bentuk wawancara mendalam dan kuesioner.
Survei difokuskan untuk mengetahui kondisi dalam pelaksanaan pembangunan Jalan Tawang-Ngalang. Jalan Tawang-Ngalang merupakan jalan yang diproyeksikan sebagai jalan alternatif Jogja-Wonosari. Pembangunan ruas jalan tersebut pun dilakukan untuk mengurangi waktu tempuh Jogja-Wonosari, mengembangkan jalur konektivitas antar Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), meningkatkan aksesibilitas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah yang dilalui, dan membuka akses dari Kabupaten Sleman ke Kabupaten Gunungkidul.
Lokasi pertama yang didatangi adalah Kantor Kalurahan Nglanggeran. Di Kantor Kalurahan Nglanggeran wawancara dilakukan bersama dengan Bapak Triyanta selaku Ulu-Ulu di Kalurahan Nglanggeran. Berdasarkan wawancara yang dilakukan bersama beliau, diperoleh beberapa informasi penting terkait dengan kendala serta dampak pembangunan Jalan Tawang-Ngalang pada masyarakat terutama melalui perspektif pemerintah. Melalui wawancara ini, diketahui juga bahwa terdapat keluhan dari sebagian masyarakat terkait harga tanah yang melambung tinggi. Menurut beliau, salah satu kendala utama yang dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat adalah adanya misinformasi dari pemerintah pada masyarakat sehingga terjadi salah paham di antara masyarakat terkait penentuan standar harga tanah.
Pak Triyanta menyatakan bahwa pembangunan Jalan Tawang-Ngalang memberi dampak positif pada masyarakat dilihat dari adanya perubahan mata pencaharian masyarakat setelah pembangunan Jalan Tawang-Ngalang. Contohnya, terjadi perubahan mata pencaharian penduduk yang pada awalnya banyak yang berprofesi sebagai petani tetapi mulai banyak yang membuka warung makan, pedagang kaki lima, dan cucian mobil di pinggir Jalan Tawang-Ngalang. Di samping dampak positif yang ditimbulkan, ada juga dampak negatif yang timbul dari pembangunan Jalan Tawang-Ngalang ini, yakni dari segi keamanan. Terdapat permasalahan seperti kemalingan motor dan adanya kebisingan di pagi hari akibat Jalan Tawang-Ngalang digunakan oleh remaja untuk melakukan balap liar sehingga mengganggu kenyamanan serta keamanan warga sekitar yang tinggal di dekat Jalan Tawang Ngalang. Selain itu, terdapat masalah dalam bidang pertanian yakni terkadang terdapat kekurangan pada perencanaannya sehingga air pada musim hujan tidak mengalir pada tempatnya.
Setelah melakukan wawancara dengan Pak Triyanta selaku Ulu-ulu pada Kantor Kalurahan Nglanggeran, survei dilanjutkan menuju Jalan Tawang-Ngalang untuk mewawancarai masyarakat sekitar serta mengamati kondisi Jalan Tawang-Ngalang. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, Jalan Tawang-Ngalang masih dalam tahap konstruksi sehingga hanya terdapat beberapa kendaraan saja yang melintas pada Jalan Tawang-Ngalang. Adapun, di sekitar jalan terdapat pedagang kaki lima, tempat cuci mobil, serta warung-warung kecil yang cukup ramai dikunjungi oleh masyarakat sekitar. Di dekat perempatan Jalan Tawang-Ngalang juga sedang dilakukan konstruksi area parkir. Area parkir ini diharapkan dapat mendukung pariwisata dan wisatawan yang melintasi jalan baru zona utara Tawang-Gading. Nantinya, area parkir ini akan digunakan untuk para wisatawan yang akan mengunjungi Gunung Api Purba Nglanggeran dan Embung Nglanggeran.
Survei dilanjutkan dengan melakukan wawancara kepada masyarakat sekitar Jalan Tawang-Ngalang. Terdapat tiga orang yang bersedia menjadi responden dalam survei ini, tetapi wawancara dilakukan pada satu orang masyarakat saja. Wawancara dilakukan kepada Bapak Sanipan yang juga berprofesi sebagai pedagang kaki lima di samping Jalan Tawang-Ngalang. Beliau ternyata cukup banyak mengetahui tentang Jalan Tawang-Ngalang ini karena ternyata beliau sudah berjualan di sekitar Jalan Tawang-Ngalang sejak jalan ini belum dibangun.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, diperoleh beberapa informasi penting terkait dampak yang dirasakan masyarakat akibat pembangunan Jalan Tawang-Ngalang. Beberapa jawaban yang diberikan oleh Pak Sanipan cukup berbeda apabila dibandingkan dengan jawaban dari Pak Triyanta. Menurut Pak Sanipan, tidak terdapat dampak yang cukup signifikan yang dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi Pembangunan Jalan Tawang Ngalang dimulai dari segi pendapatan serta mobilitas masyarakat sekitar yang tetap stagnan, tetapi jalan menjadi lebih mudah diakses dengan adanya Jalan Tawang-Ngalang. Beliau juga menyampaikan hal yang serupa dengan yang disampaikan oleh Pak Triyanta terkait dampak negatif Pembangunan Jalan Tawang-Ngalang, yakni terjadinya kemalingan di sekitar rumah warga serta Jalan Tawang-Ngalang sering digunakan oleh para remaja untuk bermain balapan liar dengan suara mesin yang mengganggu kenyamanan penduduk sekitar.

Wawancara dengan Pak Sanipan. Sumber: Caritra.org
Pembangunan Jalan Tawang-Ngalang ini diharapkan dapat memberi manfaat serta kemudahan dalam mobilitas bagi masyarakat pada umumnya dan masyarakat Kalurahan Nglanggeran secara khusus. Ke depannya dalam pembangunan Jalan Tawang-Ngalang diharapkan terdapat komunikasi yang jelas antara pemerintah serta masyarakat agar dapat terhindar dari kesalahpahaman antara kedua belah pihak. (SEH)