Geopark merupakan suatu konsep pengembangan kawasan secara berkelanjutan yang terdiri atas tiga pilar, yaitu keragaman geologi (geodiversity), keragaman hayati (biodiversity), dan keragaman budaya (cultural diversity). Pengelolaan geopark bertujuan untuk melakukan konservasi/perlindungan pada ketiga keragaman tersebut. Geopark adalah bagian dari warisan alam yang membutuhkan peran serta masyarakat untuk melindungi dan meningkatkan nilai-nilai luar biasa yang terdapat pada kawasan geopark (Unesco, 2004).
Salah satu contoh geopark yang ada di Indonesia adalah Geopark Gorontalo. Kawasan geopark ini tidak hanya memiliki kekayaan laut yang indah dan memesona, tetapi juga memiliki lanskap geologis yang memukau. Gunung-gunung dan lembah yang membentuk formasi batuan merupakan prasasti alam yang menyimpan catatan evolusi bumi selama jutaan tahun.
Namun tentunya, menjaga Geopark Gorontalo bukanlah tugas mudah. Dalam pengembangan geopark, harus ada pendekatan buttom up approach (melibatkan masyarakat). Salah satu bentuk wisata yang dikembangkan oleh pengembang Geopark Gorontalo adalah kegiatan yang bertujuan untuk membuat masyarakat lebih memahami geopark. Salah satu contoh keterlibatan masyarakat di Geopark Gorontalo adalah Geo Café. Dengan adanya Geo Café ini, setiap wisatawan dapat mempelajari tiga pilar geopark.
Contoh geopark lain yang ada di Indonesia adalah Geopark Dieng. Kawasan ini terbilang sebagai salah satu kawasan geopark unik dan lengkap, karena memiliki kawah aktif dan danau dalam satu kawasan. Tidak banyak lokasi lain di bumi ini yang memiliki kedua objek tersebut. Daya tarik tersebut menjadikan Geopark Dieng sebagai destinasi pariwisata yang luhur, lestari, dan mendunia.
Geopark Dieng memiliki visi yang kuat dengan menggabungkan edukasi, konservasi, ekonomi, dan pelaksanaan dalam satu kesatuan. Terdapat tiga kebijakan dari sembilan penerjemahan misi edukasi dalam pengelolaan geopark yaitu: 1) Peningkatan penelitian, pengembangan dan pemanfaatan teknologi untuk mendukung perkembangan Geopark Dieng, 2) Peningkatan relevansi edukasi dan perluasan informasi untuk meningkatkan pemahaman mendukung pengembangan Geopark Dieng, dan 3) Peningkatan Kapasitas pemangku kepentingan dalam pengembangan dan pengelolaan Geopark Dieng.
Menjaga keberlanjutan Geopark Gorontalo dan Geopark Dieng bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau akademisi, melainkan kewajiban bersama. Setiap aspek masyarakat, pemerintah, akademisi, dan termasuk di dalamnya organisasi non-pemerintah memiliki peran masing-masing dalam menjaga tiga pilar geopark: keberagaman geologi, keanekaragaman hayati, dan keberagaman budaya. Dengan adanya kerja sama yang baik, kekayaan geopark dapat dijaga dan dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang.
References
Kemenparekraf. (2023, Agustus 14). Retrieved from Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: https://www.kemenparekraf.go.id/ragam-pariwisata/4-unesco-global-geopark-terbaru-di-indonesia