Indonesia menyadari pentingnya menangani masalah kebencanaan secara serius sejak gempa bumi dan tsunami yang melanda Aceh dan sekitarnya pada tahun 2004. Kebencanaan adalah isu yang sangat kompleks dan multidimensional. Mengingat frekuensi bencana yang terus meningkat setiap tahun, pemahaman dan implementasi penanggulangan bencana harus dilakukan oleh semua pihak. Dalam RAKORNAS PB 2023, Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan bahwa dalam satu dekade terakhir ini, Indonesia menempati peringkat ketiga teratas di dunia sebagai negara yang paling rawan bencana. Jumlah kejadian bencana pada tahun 2019-2023 berkisar di angka 3.500 sampai 5.400 kejadian per tahun, dengan tren yang cenderung meningkat. Berikut grafik data jumlah bencana dalam 5 tahun terakhir.

Jumlah Kejadian Bencana di Indonesia Tahun 2019 -2023. Sumber: BNBP, 2024
Penanggulangan bencana perlu ditangani bersama oleh pemerintah maupun masyarakat. Oleh karena itu, pemahaman masyarakat mengenai kesiagaan menghadapi bencana perlu dikuatkan. Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam sambutannya di puncak peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana tahun 2022 secara virtual di Jakarta, Selasa (26/4/2022), mengingatkan, secara geografis Indonesia berupa negara kepulauan dengan lautan dan cincin gunung berapi. Hal ini kemudian menjadikan negeri ini rawan bencana sehingga kewaspadaan, kemampuan mitigasi, maupun ketangguhan menghadapi bencana harus dimiliki semua keluarga. Oleh karena itu, penanggulangan bencana merupakan urusan bersama.
Dalam menghadapi berbagai ancaman bencana yang sering terjadi, inovasi dalam peran antar lembaga menjadi sangat penting. Koordinasi yang efektif dan efisien antara berbagai pihak dapat meningkatkan respons dan mitigasi bencana, mengurangi kerugian, dan menyelamatkan lebih banyak nyawa. Berbagai lembaga berperan penting dalam penanggulangan kebencanaan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Apa saja inovasi yang telah dilakukan oleh lembaga nasional dalam penanganan bencana?
Beberapa lembaga nasional yang terlibat dalam penanganan bencana antara lain adalah BNPB, Basarnas, PMI, dan BMKG. Berikut adalah inovasi-inovasi yang sudah dilaksanakan oleh masing-masing lembaga:
- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Lembaga utama yang bertanggung jawab atas koordinasi penanggulangan bencana di Indonesia. Inovasi dalam sains dan teknologi memainkan peran penting dalam penanggulangan bencana, mendorong upaya yang lebih efektif dan efisien di setiap fase, terutama pada tahap pra-bencana atau pengurangan risiko bencana. Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Dr. Raditya Jati, M.Si., menyampaikan hal ini pada pembukaan pameran dan konferensi internasional Emergency Disaster Reduction and Rescue (EDRR) di Jiexpo, Jakarta. Raditya Jati juga menekankan bahwa di tengah tantangan global seperti perubahan dinamika, peningkatan jumlah penduduk, dan perubahan iklim, inovasi sains dan teknologi ini, membuat kita lebih antisipatif dan responsif terhadap bencana.
- Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS)
BASARNAS bertugas melakukan operasi pencarian dan penyelamatan. Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) mulai mengembangkan teknologi pemetaan zona evakuasi bencana alam yang bisa dimanfaatkan secara daring dan faktual oleh masyarakat umum. Teknologi ini merupakan salah satu program prioritas di tahun 2024-2025, untuk memperkuat kemampuan dalam menangani dampak bencana alam.
- Palang Merah Indonesia
PMI bertugas menyediakan bantuan kemanusiaan dan layanan kesehatan selama bencana. Palang Merah Indonesia (PMI) memaparkan inovasi yang berhasil dikembangkan yaitu teknologi dan inovasi manajemen logistik. Teknologi dan inovasi pergudangan logistik serta peralatan klaster logistik merupakan praktik terbaik yang selama ini telah dilakukan oleh PMI untuk membantu pemerintah dalam penanggulangan bencana yang terjadi di Indonesia.
- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
Memberikan informasi cuaca, iklim, dan gempa bumi untuk mendukung kesiapsiagaan dan respons bencana. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa perpaduan antara modernisasi alat dan teknologi dan kearifan lokal dapat menjadi langkah efektif untuk meminimalkan dampak bencana yang terjadi di Indonesia. Indonesia memiliki banyak sekali pengetahuan lokal yang diwariskan secara turun temurun lintas generasi. Di antaranya, Smong di Pulau Simeulue Aceh, Bomba Talu di Palu, Caah Laut di Lebak, dan lain sebagainya. Smong di Aceh bahkan telah terbukti mampu menyelamatkan banyak nyawa saat gempa bumi dan tsunami menghantam pesisir Aceh 2004 silam.
Dan masih banyak lagi lembaga nasional maupun internasional yang terus meningkatkan inovasi terhadap kesiapsiagaan bencana.
Indonesia telah menyadari pentingnya penanganan kebencanaan secara serius sejak gempa bumi dan tsunami di Aceh tahun 2004. Penanggulangan bencana yang efektif memerlukan kerja sama lintas lembaga dan sektor melihat letak geografis Indonesia yang rawan bencana. Mahditia Paramita menjelaskan bahwa optimalisasi peran dan keterlibatan dari berbagai macam aktor menjadi faktor kunci agar pengelolaan bencana lebih efektif dan tepat sasaran (Paramita, 2023). Pengelolaan bencana perlu mengimplementasikan good governance dengan prinsip inklusif, berkelanjutan, dan kemandirian dalam upaya ketahanan masyarakat. Inovasi antar lembaga menjadi kunci dalam meningkatkan respons dan mitigasi bencana, seperti penggunaan teknologi oleh BNPB, BASARNAS, PMI, dan BMKG. Kerja sama ini melibatkan berbagai pihak untuk meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana yang semakin sering terjadi. (MAA)
Referensi :
Antaranews (2024). Basarnas Kembangkan Teknologi Pemetaan Zona Evakuasi Bencana. Diakses dari (https://www.antaranews.com/berita/4113579/basarnas-kembangkan-teknologi-pemetaan-zona-evakuasi-bencana) pada Selasa, 21 Mei 2024
Antaranews (2024). PMI Paparkan Teknologi dan Inovasi Manajemen Logistik di Rakornas PB. Diakses dari (https://www.antaranews.com/berita/4075593/pmi-paparkan-teknologi-dan-inovasi-manajemen-logistik-di-rakornas-pb ) pada Rabu, 22 Mei 2024
BMKG (2023). Perkuat Sistem Peringatan Dini BMKG kolaborasikan Teknologi dan Kearifan Lokal. Diakses dari (https://www.bmkg.go.id/press-release/?p=perkuat-sistem-peringatan-dini-bmkg-kolaborasikan-teknologi-dan-kearifan-lokal&tag=press-release&lang=ID) pada Rabu, 22 Mei 2024
BNBP (2023). Inovasi Sains dan Teknologi Menjawab Tantangan Penanggulangan Bencana. Diakses dari (https://www.bnpb.go.id/berita/inovasi-sains-dan-teknologi-menjawab-tantangan-penanggulangan-bencana ) pada Selasa, 21 Mei 2024
BNBP (2023). Rakornas PB, Presiden Perubahan Iklim Adalah hal yang paling ditakuti dunia. Diakses dari (https://bnpb.go.id/berita/rakornas-pb-2023-presiden-perubahan-iklim-adalah-hal-yang-paling-ditakuti-dunia) pada Senin, 27 Mei 2024
BNBP (2024). Sistem Penanggulangan Bencana. Diakses dari (https://www.bnpb.go.id/sistem-penanggulangan-bencana) pada Senin, 20 Mei 2024
BNPB. (2024). Infografis Bencana Indonesia. Diakses dari https://bnpb.go.id/infografis pada Senin, 20 Mei 2024.
Kompas (2022). Penanggulangan Bencana Urusan Bersama. Diakses dari (https://www.kompas.id/baca/polhuk/2022/04/26/penanggulangan-bencana-urusan-bersama) pada Senin, 20 Mei 2024
Kompas (2022). Sektor Swasta berperan dalam pengurangan resiko dan dampak bencana. Diakses dari (https://www.kompas.id/baca/humaniora/2022/05/24/sektor-swasta-berperan-dalam-pengurangan-risiko-dan-dampak-bencana) pada Selasa, 21 Mei 2024
Paramita, Mahditia. (2023). Inovasi Kebijakan dan Tata Kelola Perkim: Menuju Indonesia Emas 2045. Yogyakarta: Yayasan Hunian Rakyat Caritra Yogyakarta.