Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, hanya 44,94% rumah tangga di Indonesia yang memiliki akses air minum layak, masih di bawah angka 50%. Salah satu contohnya adalah Desa Tasinifu, yang terletak di perbatasan RI-Timor Leste. Tantangan mendapatkan air bersih menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di desa ini. Banyak warga harus berjalan kaki ke sungai hanya untuk mengambil air. Selain itu, sinyal di wilayah ini sering kali hanya berasal dari negara tetangga dan sangat lemah. Akses air bersih langsung di depan rumah sangat minim, sehingga warga desa harus berjalan kaki ke sungai setiap hari. Situasi ini tentu mengganggu aktivitas mereka sehari-hari.
Desa Tasinifu memiliki kontur berbukit, di mana pemukiman desa berada di atas, sementara sumber mata air berada di sungai yang terletak di bawahnya. Kondisi ini menjadi tantangan besar karena tidak ada infrastruktur yang dapat mengalirkan air ke desa. Akibatnya, semua warga harus turun ke sungai setiap hari untuk mengambil air. Di tengah kondisi yang sulit ini, air menjadi barang mewah bagi masyarakat Desa Tasinifu. Namun, harapan mulai muncul ketika tim relawan dari Solar Chapter, sebuah organisasi nonprofit yang fokus pada energi terbarukan, datang ke desa mereka. Desa Tasinifu menjadi desa ke-21 yang disurvei sejak akhir tahun 2023. Tim lapangan sudah melakukan studi untuk menentukan sumber mata air, bak pompa, dan reservoir yang dibutuhkan.
Awal mula proyek “Air Untuk Tasinifu” terjadi ketika seorang anggota Satgas mendengar keluhan warga tentang sulitnya mendapatkan air dan melihat informasi Solar Chapter di media sosial. Kebetulan, saat itu Solar Chapter sedang mencari desa target untuk tahun 2024. Akhirnya, anggota Satgas tersebut mendaftarkan Desa Tasinifu ke Solar Chapter.
Solar Chapter bersama Leonardo Edwin, seorang YouTuber yang ikut serta dalam proyek ini, mendokumentasikan perjuangan menghadirkan solusi berkelanjutan di kanal YouTube-nya. Mereka memperkenalkan Pompa Air Tenaga Surya yang memanfaatkan energi matahari yang sangat melimpah di NTT untuk mengalirkan air dari mata air langsung ke pemukiman warga. Proses pemasangan melibatkan instalasi panel surya, perakitan pipa, hingga pembangunan jaringan distribusi yang terintegrasi.
Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Desa dan Solar Chapter, dengan dukungan Dana Desa sebesar 250 juta rupiah. Selain itu, proyek ini juga didukung oleh sponsor dari Marriott International. Masyarakat desa turut berpartisipasi dalam pemasangan instalasi, sehingga mereka juga belajar tentang teknologi energi terbarukan. Setelah proyek selesai, hasilnya sangat memuaskan: air yang sebelumnya hanya bisa diakses dengan berjalan kaki kini mengalir langsung ke rumah-rumah warga. Kehidupan masyarakat Desa Tasinifu pun berubah drastis.
Sebelumnya, program air bersih dari pemerintah desa hanya mencakup Dusun Weana dan tidak menjangkau dua dusun lainnya karena debit air yang terbatas. Namun, kini masyarakat sangat senang karena bisa mandi, memasak, mencuci pakaian di rumah, serta pekerjaan para petani menjadi lebih ringan.
Solar Chapter menyerahkan sepenuhnya urusan pemeliharaan dan pengelolaan iuran air kepada desa. Komite air akan dibentuk bersama warga untuk membahas pemeliharaan serta menandatangani MoU. Jika perawatan tidak dilakukan dengan baik, Solar Chapter akan mengambil kembali fasilitas yang telah diberikan, sesuai perjanjian yang ada.
Keberhasilan Desa Tasinifu ini menjadi bukti nyata bahwa perubahan besar bisa terjadi bahkan di daerah pelosok yang sulit dijangkau. Namun, masih banyak desa lain di Indonesia yang menghadapi tantangan serupa. Dalam kondisi ini, pembangunan infrastruktur air menjadi sangat penting.
Di tengah kemajuan teknologi, saatnya memanfaatkan inovasi seperti pompa air tenaga surya untuk memberikan akses air bersih yang layak bagi semua. Mari dukung lebih banyak inisiatif dari organisasi seperti Solar Chapter dan relawan seperti Leonardo Edwin, agar setiap sudut negeri bisa merasakan manisnya perjuangan mendapatkan air bersih. Jangan biarkan air bersih menjadi impian yang tak terjangkau. Saatnya kita bergerak bersama untuk mewujudkan mimpi ini bagi desa-desa lain di seluruh Indonesia. (HPS)
Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=EZY_BN6vqK4&t=1309s