Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, Kota Bekasi memiliki populasi lebih dari 2,63 juta jiwa. Perekonomian Kota Bekasi juga tumbuh signifikan dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai 118,96 triliun rupiah pada tahun 2023, didorong oleh sektor industri dan perdagangan. Namun, meskipun pertumbuhan ekonominya pesat, Kota Bekasi kerap menjadi bahan olok-olok di media sosial, dicap sebagai “planet lain,” kota panas, dan lokasi yang terasa jauh. Berbagai program pembangunan dan inisiatif city branding mulai dijalankan untuk memperbaiki citra ini sekaligus mempertegas peran Kota Bekasi sebagai salah satu motor penggerak ekonomi di kawasan Jabodetabek.
City branding adalah proses membangun dan mempromosikan citra positif sebuah kota agar dapat menarik wisatawan, investor, dan masyarakat. Kota dengan branding yang kuat tidak hanya menjadi destinasi menarik tetapi juga mampu bersaing dengan daerah lain. Bagi Kota Bekasi, branding yang positif sangat penting untuk mengubah persepsi lama sekaligus memperlihatkan potensi yang dimiliki. Dengan pertumbuhan ekonomi pesat dan pembangunan infrastruktur modern, Kota Bekasi memiliki semua elemen untuk menjadi kota yang diminati. Sebagai wilayah penyangga ibu kota, Kota Bekasi juga memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai pusat perbelanjaan dan investasi, terutama dengan peningkatan konektivitas transportasi di kawasan Jabodetabek.
Langkah konkret untuk memperkuat city branding Kota Bekasi telah dimulai. Dalam bidang infrastruktur, investasi mencapai 464,6 triliun rupiah melalui Percepatan Proyek Strategis Nasional, mencakup pengembangan akses jalan tol, stasiun KRL, hingga proyek kereta cepat KCIC. Di sektor komersial, kawasan perbelanjaan seperti Summarecon Mall Kota Bekasi dan Grand Metropolitan Mall menjadi daya tarik bagi masyarakat. Pemerintah Kota Bekasi juga aktif menyelenggarakan acara budaya dan festival UMKM untuk memperkenalkan potensi lokal. Semua ini menunjukkan bahwa Kota Bekasi bukan hanya sekadar kota pekerja tetapi juga tempat yang nyaman untuk hidup dan beraktivitas.
Kota Bekasi semakin mudah diakses dengan tersedianya KRL, tol, dan LRT yang menghubungkan kota ini dengan Jakarta dan kota-kota sekitar. Transformasi kota ini juga terlihat dari pembangunan perumahan elite dan apartemen di kawasan seperti Summarecon dan Kemang Pratama, yang menjadikan Kota Bekasi menarik bagi keluarga muda dan profesional. Selain itu, penambahan ruang terbuka hijau dan taman kota memperkuat daya tarik Kota Bekasi sebagai tempat tinggal. Fasilitas olahraga seperti Stadion Patriot Candrabhaga turut menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman bagi warganya, menunjukkan adanya upaya untuk menyeimbangkan kehidupan modern dengan kebutuhan lingkungan.
Meskipun berbagai inisiatif telah dilakukan, Kota Bekasi masih menghadapi tantangan dalam memperkuat city branding. Infrastruktur yang berkembang pesat belum cukup efektif meningkatkan citra kota ini secara luas. Persoalan seperti kemacetan, pengelolaan sampah, dan persaingan dengan kota-kota tetangga seperti Depok dan Tangerang masih menjadi kendala. Selain itu, upaya promosi seperti festival lokal dan kegiatan UMKM belum berhasil memikat perhatian publik secara masif. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, komunitas lokal, dan sektor swasta untuk menciptakan strategi branding yang lebih terarah dan berkelanjutan.
Dengan strategi yang tepat, Kota Bekasi berpeluang melangkah lebih jauh bukan hanya sebagai kota dengan banyaknya pekerja tetapi juga sebagai kota dengan identitas kuat dan daya tarik unik. Tantangan perkotaan yang ada harus diatasi dengan inovasi dan sinergi dari berbagai pihak. Saatnya meninggalkan stigma lama dan bersama-sama mendukung perjalanan Kota Bekasi menuju masa depan yang lebih cerah dan berkarakter. (HPS)
Sumber:
Kota Bekasi Dalam Angka 2024, BPS Kota Bekasi
https://infobekasi.co.id/2023/10/12/kemajuan-infrastruktur-dan-modernitas-kota-bekasi/
