Tahukah kamu? Pada tahun 2023, Bali mencatat kunjungan sebanyak 5.273.258 wisatawan mancanegara, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali. Angka ini menegaskan posisi Bali sebagai destinasi utama pariwisata dunia. Namun, Indonesia tak hanya memiliki Bali! Dalam upaya memperluas dampak ekonomi dan distribusi pariwisata secara lebih merata, pemerintah menginisiasi program “Bali Baru,” yang menargetkan lima destinasi super prioritas yang siap menarik turis lokal dan mancanegara. Tak hanya fokus pada daya tarik alam dan budaya, konsep Bali Baru juga menekankan pariwisata berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat, sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh warga sekitar.
“Bali-Bali Baru” merupakan destinasi wisata prioritas dengan pesona dan keunikan masing-masing. Beberapa di antaranya adalah Labuan Bajo di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terkenal sebagai habitat Komodo dan pintu masuk ke Taman Nasional Komodo, Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara yang merupakan danau vulkanik terbesar di dunia dan dikelilingi budaya Batak, Mandalika di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang sukses menjadi tuan rumah ajang MotoGP dan dikenal sebagai pusat sport tourism. Selain itu, Borobudur di Provinsi Jawa Tengah menawarkan wisata sejarah dan spiritual dengan candi Buddha terbesar di dunia, sementara Likupang di Provinsi Sulawesi Utara memanjakan wisatawan dengan pantai-pantai eksotis dan ekowisata. Setiap destinasi dalam proyek ini diharapkan menjadi primadona baru yang membawa dampak besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi daerah.
Pengembangan destinasi ini tidak hanya tentang infrastruktur, tapi juga mengusung konsep pariwisata berkelanjutan agar alam dan budaya tetap terjaga. Di Labuan Bajo, dibuatkan viewpoint di Puncak Waringin untuk kawasan Labuan Bajo dari ketinggian. Di Mandalika, terbangunnya Pertamina International Street Circuit. Sementara di Borobudur, penataan Kampung Seni Kujon di Borobudur. Di Danau Toba, dilakukan peningkatan kualitas hunian masyarakat agar bisa dimanfaatkan sebagai homestay. Dengan konsep seperti ini, proyek Bali-Bali Baru tidak hanya berfokus pada mendatangkan turis, tetapi juga menjaga keseimbangan antara ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Keberhasilan proyek ini membawa dampak positif bagi daerah dan masyarakat lokal. Pembangunan infrastruktur seperti bandara, hotel, dan akses transportasi mempercepat perkembangan pariwisata. Likupang, misalnya, kini menjadi sorotan baru di Provinsi Sulawesi Utara. Wisatawan yang datang untuk menikmati pantai eksotis ikut memacu tumbuhnya bisnis homestay. Hal ini memberi peluang bagi masyarakat lokal untuk mengembangkan usaha dan tidak lagi hanya bergantung pada mata pencaharian tradisional. Selain itu, meningkatnya kunjungan wisatawan juga mendorong perkembangan UMKM dan ekonomi kreatif di berbagai daerah.
Namun, proyek ini tidak lepas dari tantangan. Salah satu kendala terbesar adalah infrastruktur di beberapa destinasi yang belum sepenuhnya memadai. Akses transportasi yang sulit membuat beberapa wisatawan enggan menjelajah lebih jauh. Selain itu, peningkatan kunjungan turis berisiko menimbulkan masalah lingkungan seperti polusi dan sampah, terutama jika pengelolaannya tidak maksimal. Karena itu, keterlibatan masyarakat dan kolaborasi semua pihak sangat diperlukan untuk menjaga keberlanjutan wisata ini. Pemerintah juga harus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih agar masyarakat bisa terlibat aktif dan mendapatkan manfaat ekonomi secara langsung.
Proyek Bali-Bali Baru membuka peluang besar bagi wisatawan dan masyarakat untuk bersama-sama membangun pariwisata yang merata dan berkelanjutan. Dengan mendukung destinasi wisata baru, kamu bisa ikut berkontribusi dalam pemerataan ekonomi dan pelestarian budaya. Liburanmu bukan hanya tentang bersenang-senang, tapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. Saatnya kita jelajahi Indonesia lebih dalam! Siapkan koper, temukan tiket, dan rasakan pengalaman berbeda di setiap sudut negeri ini. Explore Bali-Bali Baru, temukan Bali versi baru, dan jadilah bagian dari perubahan pariwisata Indonesia! (HPS)
Sumber:
Banyaknya Wisatawan Mancangera ke Bali dan Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali
https://info5dsp.kemenparekraf.go.id/
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4502972/529-homestay-dorong-potensi-wisata-di-likupang