Kopi bukan sekadar minuman bagi masyarakat Kabupaten Jember; kopi adalah identitas, sumber kebanggaan, dan motor penggerak ekonomi daerah Kabupaten Jember. Dengan produksi kopi pada tahun 2023 yang mencapai 4.477,11 ton, Kabupaten Jember menjadi salah satu andalan penghasil kopi di Provinsi Jawa Timur. Pemerintah daerah Kabupaten Jember pun menggandeng Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) untuk mengembangkan klaster agribisnis kopi, yang memainkan peran penting sebagai pusat penelitian kopi dan kakao nasional.
Sebagai bagian dari Kawasan Hyang Argopuro dan Raung, Kabupaten Jember memiliki lahan perkebunan kopi yang luas, terutama di Kecamatan Silo. Salah satu contohnya adalah Desa Sidomulyo, penghasil kopi robusta berkualitas. Dengan kualitas tanah, iklim dataran tinggi, dan ketinggian 560 meter di atas permukaan laut, wilayah ini menjadi lahan ideal untuk budidaya kopi. Tak heran, Kabupaten Jember kini mampu menghasilkan ribuan ton kopi setiap tahunnya. Hal inintentunya akan mendongkrak perekonomian lokal, meningkatkan pendapatan petani, dan membuka peluang kerja bagi masyarakat setempat. Hanya dua kecamatan di Kabupaten Jember, yaitu Kecamatan Kencong dan Kecamatan Jombang, yang tidak mengusahakan tanaman kopi.
Kemajuan pengelolaan kopi di Kabupaten Jember terlihat dari keberadaan Bedhag Kopi, usaha lokal yang setiap bulan mampu memproduksi sekitar 1 hingga 1,5 kwintal kopi, kadang lebih. Biji kopi yang digunakan berasal dari kebun sendiri dan dari kebun-kebun di sekitar Kabupaten Jember. Selain dalam bentuk biji mentah, Bedhag Kopi juga menawarkan kopi bubuk dalam berbagai varian rasa yang diminati oleh kafe, hotel, hingga bioskop. Inovasi seperti ini memberikan nilai tambah besar dan menjadikan kopi Jember semakin kompetitif di pasar lokal maupun nasional.
Kesuksesan kopi Jember didukung oleh kondisi alam yang sempurna, dengan area dataran tinggi yang memberikan cita rasa khas pada kopi robusta. Para petani juga menerima pelatihan untuk meningkatkan hasil produksi, yang membuat mereka semakin ahli dalam mengelola perkebunan kopi. Kehadiran Puslitkoka sebagai pusat penelitian kopi nasional berperan penting dalam peningkatan kualitas kopi Jember, yang diharapkan nantinya dapat diakui di pasar internasional.
Saat ini, kopi Jember belum mampu menembus pasar internasional, branding yang belum maksimal, dan belum tampak menonjol di pasar global. Diperlukan dukungan penuh pemerintah daerah dalam program promosi dan partisipasi di pameran perdagangan global. Selain itu, kolaborasi dari berbagai pihak dan konsistensi dalam pengembangan menjadi kunci agar kopi Jember dapat bersaing di kancah internasional.
Kopi Jember memiliki segalanya untuk menjadi ikon kopi Indonesia di pasar dunia, mulai dari cita rasa yang unik, teknologi riset unggul, hingga dukungan pemerintah yang solid. Mari kita jadikan kopi Jember kebanggaan nasional! Setiap cangkir kopi Jember yang kita nikmati bukan hanya mendukung ekonomi lokal, tapi juga membawa harum nama Indonesia di kancah internasional. Saatnya kita bangga akan produk kopi lokal berkualitas tinggi! (HPS)
Sumber:
BPS, Kabupaten Jember Dalam Angka 2024
Suciati, L. P., & Afkarina, I. (2021). Daya Tarik Dan Partisipasi Kelompok Masyarakat Desa Wisata Kopi Sidomulyo Kabupaten Jember. Journal Of Tourism And Creativity, 5(2), 79. Https://Doi.Org/10.19184/Jtc.V5i2.27502
Novita, E., Suryaningrat, I. B., Andriyani, I., & Widyotomo, S. (2012). Analisis Keberlanjutan Kawasan Usaha Perkebunan Kopi (KUPK) Rakyat di Desa Sidomulyo Kabupaten Jember. Agritech, 32(2), 126–135.
Https://Ameera.Republika.Co.Id/Berita/R3vfk6456/Kopi-Asal-Jember-Didorong-Agar-Mendunia